Sabtu, 10 September 2011

Pantaskah JK Mendapatkan Gelar Kehormatan Itu?

Mantan Wakil Presiden RI yang saat ini menjabat sebagai Ketua Umum Palang Merah Indonesia, HM Jusuf Kalla (JK) menerima piagam penghargaan gelar Doktor Kehormatan (Honoris Cause) dari Rektor Universitas Hasanuddin Prof Idrus A Paturusi, kemarin Sabtu (10/9) di Baruga Andi Pangeran Pettarani, Universitas Hasanuddin (UNHAS).

Menurut JK dalam orasinya, untuk menciptakan masyarakat yang adil dan makmur, negara harus kuat di sektor ekonomi tanpa mengesampingkan sektor lain. Khusus dalam bidang ekonomi, Indonesia harus menanamkan sikap percaya diri. JK menilai selama ini Indonesia kurang percaya diri mengolah sumber daya alamnya. Hal ini terbukti banyaknya sumber daya alam yang dikelolah oleh pihak asing.
Selain itu, lanjut JK, Pemerintah seharusnya lebih mengutamakan kebutuhan  dalam negeri terhadap energi. Sisanya, barulah di ekspor.

Pada kesempatan yang sama, JK meminta pemerintah untuk menghentikan subsidi bahan bakar minyak (BBM) yang mencapai Rp. 100 trilliun lebih, yang menurutnya lebih banyak dinikmati orang kaya. Sebaiknya, subsidi tersebut dialihkan untuk pembangun infrastruktur dan program gas murah untuk masyarakat miskin.

Pemberian gelar Doktor Kehormatan (Honoris Cause) patut diberikan kepada JK melihat terobosan beliau utamanya disektor ekonomi yang menitik beratkan  kemandirian bangsa. Pembangunan tol di Jawa, Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi yang berhasil dibangun dengan tangan sendiri dan bisa menghemat anggaran sampai 50% merupakan bukti nyata jika anak-anak bangsa punya kemampuan dan tidak selamanya tergantung dari Pihak asing.

Terobosan JK lainnya adalah rencana investasi pembangunan monorel ditiga kota yakni Makassar, Bandung dan Surabaya dengan menggandeng perusaahan lokal di daerah masing-masing dan saat ini telah memasuki tahapan negoisasi. Inilah monorel pertama di Indonesia yang dikerjakan oleh perusahaan lokal, dan berdampak baik bagi para pengguna transportasi, dan bisa mengurangi tingkat kemacetan di jalan raya.
Gebrakan di bidang ekonomi JK lebih riil dan mengedepankan efisiensi, kemandirian, transparansi maupun obyektivitas, dengan logika pembangunan yang realitas untuk turut dinikmati masyarakat menengah ke bawah.

Dengan berbagai terobosan yang dilakukan JK di sektor pemerintahan, politik, ekonomi  dan berbangsa, seperti upaya meredam konflik bersenjata di Ambon, Poso dan Aceh, pembangunan jalan tol dan monorel, pemberian bea siswa 1,5 milliar setiap tahun melalui Kalla Educare, dan terobosan lainnya, patutlah jika beliau mendapatkan gelar kehormatan, bukan saja dari pihak UNHAS tetapi dari seluruh rakyat Indonesia.
Selamat sekali lagi selamat atas piagam penghargaan gelar Doktor Kehormatan, semoga tetap menjadi pribadi yang istimewa dan pro rakyat kecil.