sejak malam lumpuh tak ada lagi yang bisa kulukis tentang dirimu:
asmara sebatas pembuka sajak menjelma aksara lalu hilang meninggalkan jejak pada dinding kamar serupa potret lusuh kaku layu memberi tanda pada sunyi pada mimpi pada janji yang rebah di rantingranting kenangan yang kian lapuk dilupakan musim dengan luapan hasrat aku mencoba mengingatingat kembali tentangmu tetapi sekali lagi malam sudah lumpuh dan rinduku kian rapuh di tangkai angan sesekali berharap sebuah kecupan terpilu pada jidatku bisa kutemui saat ranum pagi telah tiba esok dinda! (kulihat malam perlahan melepuh menjelma keranda dan kini tepat berada disampingku dengan sepasang batu nisan) AR___
(Makassar 19 juli 2009)asmara sebatas pembuka sajak menjelma aksara lalu hilang meninggalkan jejak pada dinding kamar serupa potret lusuh kaku layu memberi tanda pada sunyi pada mimpi pada janji yang rebah di rantingranting kenangan yang kian lapuk dilupakan musim dengan luapan hasrat aku mencoba mengingatingat kembali tentangmu tetapi sekali lagi malam sudah lumpuh dan rinduku kian rapuh di tangkai angan sesekali berharap sebuah kecupan terpilu pada jidatku bisa kutemui saat ranum pagi telah tiba esok dinda! (kulihat malam perlahan melepuh menjelma keranda dan kini tepat berada disampingku dengan sepasang batu nisan) AR___